Pria Kelamaan Duduk Mempengaruhi Kesuburan

 
Sebuah studi menemukan pria zaman sekarang banyak yang mengalami masalah kesuburan. Mereka rata-rata memiliki setengah seperma yang normal dengan kualitas yang rendah. Kondisi ini berbeda pada 50 tahun yang lalu. Peneliti meyakini ada berbagai penyebabnya, salah satunya pria duduk kelamaan saat bekerja atau mengenakan pakaian berbahan nilon.

Selain itu, peneliti meyakini kondisi ini bisa disebabkan paparan xenoestrogens (PCB, DDT, dioxin, pestisida lainnya, plastik dan polutan industri) yang meniru efek estrogen.

Umumnya, banyak pria yang mengalami kesulitan membuahi sang istri karena jumlah sperma yang terlalu sedikit. Menurut Jurnal natural health and wellness (ALIVE), meskipun wanita kerap disalahkan ketika tidak bisa hamil, pria juga bisa mengalami masalah kesuburan jika jumlah sperma terlalu sedikit.

Dr Luqman Olaniran, dari Teju Specialist Hospital, Ring Road, Ibadan, mengatakan, jumlah sperma rendah atau kualitas sperma yang buruk mungkin karena racun lingkungan seperti bahan kimia, radiasi, obat-obatan, paparan logam berat dari sabun dan krim, merokok dan alkohol.

Dr Hudson Ogidi, Direktur Medis King Hospital mengatakan, mengenakan pakaian nilon atau pakaian ketat bisa menyebabkan skrotum panas, sehingga menekan testis dan menyebabkan peningkatan suhu yang mempengaruhi kualitas sperma. 

Ogidi juga mengatakan, pekerjaan menetap juga meningkatkan risiko infertilitas. Pasalnya duduk kelamaan bisa membuah daerah paha akan lebih hangat. Penelitian telah menunjukkan orang-orang yang duduk berjam-jam di depan komputer perlu istirahat setiap setengah jam. Apabila cara itu tidak praktis, mereka perlu melakukan beberapa latihan dan memperpanjang istirahat.

Pria yang mengendarai terus-menerus selama jangka waktu yang lama bisa meningkatkan risiko kemandulan karena menyebabkan peningkatan suhu skrotum, memampatkan testis dan tidak memungkinkan udara yang cukup untuk pergi ke daerah. Pengemudi yang profesional juga berisiko lebih besar terkena masalah infertilitas.

Ia menyarankan agar pria mengambil istirahat selama bekerja untuk meregangkan dan bergerak menghirup udara, serta menghindari perjalanan jarak jauh.

Sebenarnya, banyak cara untuk meningkatkan kualitas sperma. Seperti diet dengan memperbanyak sayuran, buah-buahan. Pria juga membutuhkan nutrisi tambahan yang bisa meningkatkan kesuburan seperti vitamin C dan seng. Vitamin C membantu mencegah sperma menggumpal atau saling menempel, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk kesuburan.

Suplementasi zinc terbukti meningkatkan testosteron, jumlah sperma, dan motilitas sperma. Sumber seng tinggi Ada di tiram, daging sapi tanpa lemak, kalkun, domba, ikan, gandum, dan kacang-kacangan. Kaum pria bisa memasukkan pisang dalam diet sehari-hari. Pasalnya pisang kaya sumber magnesium, vitamin B1, vitamin A, vitamin C, dan protein, yang diperlukan untuk meningkatkan dan merangsang produksi sperma lebih banyak.

Buah ini juga kaya akan vitamin B dan Bromelain, yang merupakan regulator hormon seksual yang dapat membantu untuk meningkatkan kejantanan seksual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar